Pages

15.11.15

Behind the Scene: 3 Emak Gaul Keliling 3 Kota

Setahun yang lalu, Fenny merasakan gairah menulis yang luar biasa. Ide buku datang bertubi-tubi. Apa pasal? Terbitnya buku perdana Fenny berjudul Bolu Kukus Karakter lah yang menjadi pematiknya. Euforia penulis baru yang bisa menembus penerbit mayor begitu menyala-nyala. Semesta mendukung. Disaat energi menulis begitu berlimpah, Fenny melihat peluang yang disodorkan oleh penerbit mayor lainnya. Dan dari sederet tema yang memungkinkan Fenny ambil, tema buku referensi travelling khusus museum lah yang paling besar peluangnya. Langsung terfikirkan untuk mengangkat museum di 3 kota yang dekat dengan tempat tinggal Fenny. Namun, waktu pengumpulan naskah utuh hanya 2 bulan saja. Padahal Fenny dalam kondisi hamil dan bekerja. Cukup kah waktunya berkeliling 3 kota sendirian?


Kota yang menjadi bidikan Fenny adalah kota Solo, Semarang dan Yogyakarta. Untuk daerah Solo, bisa lah Fenny sambangi sendiri. Lokasi museum juga berdekatan satu sama lain. Lalu bagaimana dengan dengan Semarang dan Yogyakarta?

Kolaborasi. Solusi itu lah yang memungkinkan Fenny mencari data untuk merampungkan naskah utuh dalam waktu singkat. Fikiran Fenny langsung teringat teman-teman blogger yang sering travelling. Pilihan Fenny jatuh ke mbak Muna Sungkar untuk area Semarang dan mbak Ika Koentjoro untuk wilayah Yogyakarta. Meski tidak tinggal di Yogyakarta, mbak Ika Koentjoro ternyata menyanggupi. Sedangkan mbak Muna memang tinggal di Semarang jadi tidak heran mbak Muna menanggapinya dengan antusias.

Pembagian wilayah dan pemilihan museum di mulai. Untuk area Solo hampir semua museum Fenny sambangi karena jumlahnya tidak banyak, minus musuem Basuki Abdullah yang konon dibuka hanya untuk orang-orang tertentu saja. Demikian pula dengan area Semarang. Namun untuk area Yogyakarta tidak seluruhnya. Hanya 5 museum saja. Dan dari hasil investigasi museum di Yogyakarta, ternyata ada puluhan museum.

Kebinngungan sempat melanda mengingat jumlah minimal halaman yang harus dipenuhi. Belum lagi kendala jadwal masing-masing yang cukup padat sehingga perkembangan pengumpulan naskah lumayan lambat. Fenny sempat khawatir bagaimana jika tidak mencapai deadline. Sayang jika terhenti di tengah jalan. Syukurlah mbak Muna dan mbak Ika bisa bekerja sama dengan baik. Menjelang deadline naskah tersusun utuh dan bisa terkirim.

Kabar menggembirakan pun datang. Mbak Muna yang rajin cek email yang mengetahui pertama kali bahwa naskah kami diterima. Horeeee!!! Senangnya bukan kepalang. Tapi perjalanan belum usai. Sebagaimana buku referensi travelling, dokumentasi is a must. Khusus dokumentasi ada kriteria khusus untuk ukuran gambar dll. Fenny lah yang paling puyeng. Tidak punya kamera seperti mbak Ika dan mbak Muna. Sempat pinjam kamera teman tapi ternyata tidak bisa dipakai padahal sudah sampai lokasi. Pinjam ke persewaan tapi Fenny tidak fasih memakai jadi hasilnya blur. Untungnya kamera pinjaman di kunjungan ketiga hasilnya memuaskan. Legaaaaa...

Untuk pengumpulan dokumentasi hampir memakan waktu setengah tahun, byuuuh. Bahkan mbak Muna juga sempat mengalami kejadian kurang mengenakkan saat mengumpulkan foto dokumentasi museum. Hebohnya lagi, mbak Ika sempat kehilangan back up foto-foto kunjungan ke museum, bhihiks ...

Urusan dokumentasi kelar ternyata masih menunggu proses editing dan layout. Untuk proses editing hanya dua kali proofreading oleh kami bertiga. Ketika hasil layout dan cover dikirimkan, duh seneng sekali dengan warna warni dan fitur info yang ada di buku. Setelah layout OKE, tinggal tunggu proses cetak.



Dilema kembali menghampiri ketika editor mengajukan opsi ganti judul. Alasannya supaya lebih kekinian. Diantara kami bertiga, Fenny yang paling galau, hahaha. Takut pesan judul dengan isi tidak sesuai. Tapi berdasarkan pertimbangan mbak Muna dan mbak Ika, judul baru pun di ACC.



Selang satu bulan setelah pergantian judul, mulai deh email-email berisi info jadwal terbit dan ketersedian buku di toko buku berikut harga serta cara pemesanan muncul. Rasanya semakin tidak sabar. Dan akhirnya ... tanggal 26 Oktober 2015 kemarin buku bukti terbit mendarat di rumah mbak Muna. Horeeee hore horeeeee ... Seminggu kemudian, Fenny jalan-jalan ke Solo dan menemukan buku 3 Emak Gaul Keliling 3 Kota sudah nangkring di deretan New Arival. Congratulation for us ;)



Kini buku 3 Emak Gaul Keliling 3 Kota sudah tersedia di toko-toko buku. Serunya lagi buku yang bisa dipesan lewat Fenny dengan harga khusus plus tanda tangan sudah SOLD OUT. Mau yang gratis? Jangan lupa ikutan blogtournya ya. Supaya tidak ketinggalan update info blogtour, follow blog Taman Baca Joglo dong ;)


Sampai jumpa ...

5 komentar:

  1. Alhamdhulilah...semangat besar yg bisa.melahirkan buku ini. Soo proud of us. Moga2 buku kita bermanfaat san laris manis ya aay :*

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah... bersyukur banget akhirnya bisa terbit bukunya.

    BalasHapus
  4. Hello salam kenal. Meninggalkan jejak kata telah bertandang disini. Rumah kata yg menyenangkan. Selamat berkata2 slalu

    BalasHapus

Jejakmu sangat diharapkan. Sopan dan santun lebih diutamakan :)

Arsip Buku Sejenis ...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...